Kamis, 23 April 2015

Pemuda Jangan Buta Politik!

Hai para pemuda yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng, kali ini saya berbicara tentang dunia politik dikalangan pemuda sekarang ini, semoga bermanfaat dan dapat memotivasi kita untuk dapat menjadi pemuda yang bermanfaat bagi siapapun dan menjadi pemuda yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
 
Sebelum kita memasuki dunia politik, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu politik dan peran pemuda dalam dunia politik.
Pengertian politik secara bahasa politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani τα πολιτικά (politika - yang berhubungan dengan negara) dengan akar katanya πολίτης (polites - warga negara) dan πόλις (polis - negara kota).
Secara etimologi kata "politik" masih berhubungan dengan polisi, kebijakan. Kata "politis" berarti hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata "politisi" berarti orang-orang yang menekuni hal politik.
Sedangkan menurut istilah politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.

Pada zaman sekarang ini, banyak diantara pemuda yang melewatkan kehidupannya dengan hal-hal yang sia-sia, tidak sama sekali mengandung hal-hal yang bermanfaat untuk mereka sendiri ataupun untuk orang lain, contohnya saja seorang pemuda yang suka mabuk, menkonsumsi obat-obatan terlarang yang katanya dapat memuaskan seseorang tersebut justru malah menjrumuskan orang tersebut kepada kehancuran. Maka dari itu saya mengajak kita semua khususnya para pemuda untuk bangkit melihata masa depan, jangan egois hanya memikirkan sendiri hiduplah menjadi orang yang bermanfaat untuk semua, dimanapun kita berada kita dapat bermanfaat untuk orang lain dan jangan sekali-kali kita menjadi benalu bagi orang lain.

Siapa lagi yang dapat memajukan negri kita tercinta ini kalau bukan para pemuda sang penerus bangsa yang sangat diharapkan sekali kesuksesan mereka untuk memperbaiki keadaan negara kita sekarang ini. Jangan hanya mencaci maki dibelakang tanpa ada aksi yang nyata untuk itu.
Mirisnya lagi dewasa ini para pemuda bukan hanya buta akan politik, tapi mereka juga buta kepada diri mereka sendiri "sebenarnya saya itu siapa?" hidup hanya untuk sekedar hidup? kalau begitu hewan-hewan juga hidup, atau kerja hanya sekedar kerja? kerbau disawah juga bekerja. Jadi untuk apa kita hidup kalau hanya untuk memuaskan diri sendiri tanpa ada sesuatu yang membekas terhadap orang lain.

Mereka para pemimpin hanyalah manusia biasa yang tidak luput akan kesalahan, kita sebagai pemuda haruslah mengerti itu dan mencoba untuk memperbaiki itu, dengan cara apa? dengan cara belajar yang giat untuk mempersiapkan diri kita menggantikan mereka disana tanpa ada koar-koar ga jelas. Kalau bukan kita siapa lagi? tanamkanlah rasa ke-peka-an kita sebagai pemuda untuk negara kita ini, mahasiswa sekarang malah banyak muncul di televisi sebagai penonton setia di acara-acara talk show bukannya muncul dikalangan masyarakat untuk memperbaiki keadaan disana.
Maka dari itu kita sebagai pemuda harus mempersiapkan dirikita dengan sebaik-baik mungkin agar cita-cita kita bersama untuk membangun negri yang aman, nyaman, adil, tentram, bebas dari kemiskinan bisa tercapai.

"Jika kalian ingin lihat masa depan sebuah negara, maka lihatlah apa yang dilakukan oleh para pemudanya!"


Rabu, 01 April 2015

Menghafal Al-Qur'an Gaya Ustad Yusuf Mansyur


Alquran adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Melalui malaikat jibril yang digunakan sebagai pedoman hidup bagi umat islam. Membaca kita suci yang turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari di dua kota Makkah dan Madinah tersebut akan mendapatkan sebanding 10 pahala atau kebaikan di tiap-tiap hurufnya.

Allah menjamin keotentikan Alquran dari masa rasulullah hingga akhir zaman nanti. Jaminan itu dapat dilihat dari banyaknya orang-orang yang  dikaruniai untuk bisa menghafal Alquran. Lebih jauh lagi, karena keotentikan itulah Alquran menjadi kitab yang mudah dihafal.

Banyak sekali keutamaan-keutamaan bagi orang yang menghafal Alquran. Diantaranya mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari kiamat, memiliki kemuliaan di hari akhir nanti, mendapatkan penghargaan istimewa dari nabi Muhammad, serta kutamaan-keutamaan lain yang tak ternilai harganya. Dari sekian banyaknya keistimewaan yang diberikan Allah kepada para penghafal Alquran, semoga kita tergugah untuk ikut menjadi hamba yang mendapatkan jaminan tersebut.

Berikut ini adalah cara menghafal al-quran menurut Ustadz Yusuf Mansur, da’i kondang yang dikenal spesialis sedekah. Setiap orang memiliki metode sendiri berdasarkan apa yang mudah bagi dirinya. Metode yang dipakai pengasuh pondok pesantren penghafal alquran Darul Quran ini mungkin sesuai bagi Anda.

  1. Mushafnya (kitab) jangan diganti-ganti
Maksudnya di sini buku cetakan Alquran harus sama persis. Karena ada banyak cetakan yang memiliki struktur yang tidak sama, sebagaimana ada Alquran pojok yang setiap sudut lembarannya berhenti pada suatu ayat, namun ada juga yang bukan pojok. Penggunaan mushaf yang  sama akan memudahkan kita untuk mengingat. Pada dasarnya, kita menghafal berarti kita memunculkan gambaran apa yang kita ingat dalam pikiran kita.

Jika perlu belilah beberapa buah kitab Alquran yang sama. Hal ini bertujuan sebagai cadangan atau diletakkan di berbagai tempat di mana kita sering berada di situ. Jadi letakkan masing-masing di kamar tidur, di ruang keluarga, di mobil, di kantor atau bahkan di rumah orang tua dan teman jika kita memang sering berkunjung di sana.

  1. Satu ayat atau satu baris diulang sebanyak 20 kali
Bacalah satu ayat atau satu baris. Ingat, hanya dibaca! tidak perlu dihafal. Dengan pengulangan sebanyak 20 kali insya Allah cukup untuk melekat di dalam otak. Bila dirasa masih kurang, Anda bisa menambahnya menjadi 25, 30, atau terserah yang Anda inginkan.

Atau bisa juga Anda merekam suara Anda dengan handphone dan alat bantu lainnya untuk Anda dengarkan berkali-kali. Ini juga akan sangat membantu Anda.

  1. Bagi ayat menjadi beberapa bagian
Untuk mempermudah hafalan, Anda bisa juga membagi satu ayat menjadi beberapa bagian. Kemudian ambil bagian atau potongan tersebut untuk dibaca berulang-ulang.

  1. Terapkan dalam sholat sunnah
Baca ayat atau potongan ayat yang telah Anda hafalkan dalam sholat-sholat sunnah.

Misalnya,
2 rakaat sebelum sholat shubuh
2 rakaat sholat dhuha
4 rakaat sebelum dan sesudah sholat dhuhur
2 rakaat sebelum sholat ashar
4 rakaat sebelum dan sesudah sholat maghrib
4 rakaat sebelum dan sesudah sholat isya’
2 rakaat sholat tahajjud

Jika pada tiap-tiap rakaat kita membaca hafalan kita, maka setidaknya dalam sehari kita membaca 20 kali.

  1. Rekam hafalan dengan handphone dan alat bantu lainnya
Barangkali kita capek untuk membaca ayat yang kita hafalkan. Kita bisa merekam suara kita satu kali terus mendengarkannya berkali-kali.

  1. Manfaatkan teknologi
Sekarang sudah ada software yang bisa membantu kita menghafal Alquran dengan kita mendengarkan kemudian menirukannya, atau manfaatkan juga aplikasi yang serupa yang sudah terdapat dalam gadget yang kita miliki.

Saya Alhamdulillaah penghafal Al-Qur'an yang masih pemula, jadi hanya sedikit dari Al-Qur'an yang saya telah hafal. Tapi saya mempunyai tekad yang kuat buat menjadi PENGHAFAL AL-QUR'AN dimasa yang akan datang. Insya Allah. Mungkin saya akan berbagi trik menghafal Al-Qur'an menurut Muhammad Ammar Syuhada di kesempatan yang akan datang aamiin.

Tambahan

·         Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”" (HR. Muslim)
·         Inna nahnu nazzalna al-dzikra wa inna lahu lahafizhun”(sesungguhnya kami yang menurunkan Al-Quran dan kamilah pemelihara-pemelihara-Nya) (QS 15:9).

·         Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Sawbersabda:  “Penghafal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu diapakaikan jubah karamah. Kemudian Al Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan”  (HR. Tirmidzi, hadits hasan {2916}, Inu Khuzaimah, Al Hakim, ia menilainya hadits shahih)

·         Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (Penghargaan khusus dari Nabi Saw). Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Alquran.